Bukan Orang Ketiga

Pernahkah kau menyukasi seseorang tapi tidak mampu menunjukkannya?? Itu aku. Kebanyakan orang ketika menyukai seseorang, ia akan mencari - cari kesempatan untuk dekat dengannya. Seperti temanku Rangga dan Merry. Aku iri melihat mereka. Bagaimana Merry diperlakukan oleh Rangga dan bagaimana hari - hari Merry dipenuhi Rangga Rangga dan Rangga. Posisiku sebagai sahabat Merry pun mulai tegusur. Aku kesal dengan Rangga karena dia telah mengambil sahabatku. Tapi aku pun tidak tahu bagaimana menunjukkan kesanku pada Merry bahwa waktunya terlalu banyak untuk Rangga daripada denganku. Aku rindu saat - saat kami pergi dan menghabiskan waktu bersama. Tapi aku bukan tipe orang yang ketika cemburu, aku mampu mengungkapkan itu dan aku tahu ini bukan salah Merry. Karena aku ini malu dan bisa dibilang terlalu gengsi untuk mengakui kalau aku cemburu dengan Rangga sehingga Merry tidak tahu perasaanku yang sesungguhnya.
Aku menyukai seseorang saat ini. Dia kakak kelasku. Tampangnya cukup tampan, tinggi, putih, namun sedikit kurus memang. Aku tidak tahu mulai kapan aku menyukainya. Padahal kesan pertama ku adalah kesal karena saat games di sekolah, aku kalah dan dia yang menghukumku. Tapi sejak saat itu kami jadi sering bertemu karena kami sama - sama OSIS di SMA. Ya, dia ketua OSIS ku. Aku kagum dengan cara bicaranya, bagaimana dia menjelaskan rencana kerja kami, dan yang paling aku sukai adalah matanya. Aku tidak tahu mulai kapan aku suka melihat matanya. Tapi aku takut ketika matanya melihat mataku juga. Aku langsung tertunduk dan mengalihkan pandanganku. Mungkin saat itu aku bermaksud mengatur denyut jantungku dan keringatku yang tiba tiba tidak bisa kukendalikan.
Kau tahu, bagaimana caraku menyukainya?? Kau pasti berpikir kalau aku akan sering ngobrol dengannya atau tiba tiba sms dia. Tapi sebaliknya, aku justru selalu menghindari saat saat aku harus bertemu dengannya. Kau tahu kenapa? Karena aku merasa tidak pantas untuknya. Dia adalah idola teman - temanku. Sosok cowok sempurna yang baru aku temui. Sedikit bocoran, aku ini mudah jatuh cinta namun hanya padanya, hatiku ini diam seolah tidak mau berpindah. Rasanya menyakitkan memiliki perasaan ini dan aku ingin membuangnya. Terlebih temanku menyukainya. Aku tidak mungkin akan menyakiti perasaan temanku dan ini yang makin menyikasaku.
Kau tahu? Pernah sekali temannya berkata padaku bahwa dia memujiku. Dan yang paling mengherankan, setelah aku mendengarnya, selama 3 hari lebih aku seperti mendapat kekuatan yang melimpah - limpah. Perasaanku jadi bimbang, senang, penasaran, dll. Aku senang karena dia ternyata memperhatikanku tapi aku khawatir kalau dia hanya membohongiku. Temanku itu pun tiap hari menggodaku dengannya. Tapi reaksiku justru marah dan bukannya malu. Kau tahu kenapa lagi? Karena aku takut kalau aku malu, itu artinya aku menunjukkan bahwa aku menyukainya dan aku takut kalau mereka hanya mempermainkanku. Tapi sekarang yang kupikirkan, aku takut temanku itu berkata pada dia kalo aku ini tidak menyukai ketika digoda dengannya. Ya, mungkin dia tidak akan tahu betapa senangnya aku digoda dengannya. Jam berapa aku tidur hanya untuk memikirkannya dan mengontrol perasaan yang meluap luap akibat dia??
Dan sekarang, jangan harap hubungan kami ini berlanjut karena memang tidak pernah dimulai. Aku merasa kami makin canggung. Dan akhir akhir ini aku tahu dia sedang dekat dengan anak lain. Sebaya denganku memang. Kami sama sama anggota OSIS dan saling mengenal tapi cewek ini pasti tidak tahu bagaimana aku memendam perasaan ini. Teman temanku tidak ada yang tahu hubungan mereka tapi bisa dibilang aku ini paling peka urusan seperti ini. Aku tahu mereka sedang dekat meski ketika aku tanya teman temannya, mereka tidak ada yang tahu. Aku ingin menangis tapi air mata ini kering. Memangnya apa yang mau ditangisi? Aku hanya mencintai punnggungnya. Ya memang karena dia tidak pernah menoleh ke arahku. 
Sekarang aku kembali sendiri. Kau bisa bilang aku ini sungguh menyedihkan. Tapi orang seperti aku ini memang ada. Kau boleh bilang aku ini bodoh, karena memang aku ini bodoh. Kenapa sulit sekali menunjukkan secuil perasaanku?
Tak ada yang lebih menyakitkan daripada menatap kedua mata orang yang kamu cintai, lalu menemukan bayangan orang lain terpantul disana - Orang Ketiga
Mungkin kutipan novel itu cocok untuk perasaanku saat ini. Tapi yang aku tahu, aku bukanlah orang ketiga. Ya, karena aku tidak pernah masuk sebelumnya dalam hubungan mereka. Dan biarlah aku dengan perassaan ini. Mencintainya diam diam.

Salam,
Bukan Orang Ketiga

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS